PGRI MAPPI.ORG – Ima, 30/01/2025 – Simulasi program makan siang gratis kali ini terjadi di SD YPPK Santo Petrus Ima Kampung Ima Distrik Nambaioman Bapai Kabupaten Mappi Provinsi Papua Selatan pada Kamis 30 Januari 2025.
Simulasi program makan siang gratis perdana di sekolah ini melibatkan semua siswa yang ada di sekolah tersebut. Kegiatan terjadi berkat komunikasi antara Hubertus Pago selaku guru di SD YPPK Santo Petrus Wairu bersama Alfonsius Benamen, salah satu guru di sekolah tersebut.
“Simulasi Program Makan siang gratis ini sebenarnya hanya diperuntukan untuk sekolah saya di SD YPPK Santo Petrus Wairu, namun saya mencoba membangun komunikasi dengan Admin akun centang biru partai Gerindra. Saya menyampaikan permohonan ijin untuk melakukan simulasi di sekolah lain. Minggu yang lalu saya melakukan simulasi di SD YPPK Santo MIkael Piai. hari ini bisa terjadi di SD YPPK Santo Petrus Ima. Saya yakin seratus persen bahwa banyak guru dan anak sekolah baik di tingkat TK/PAUD sampai tingkat Sekolah Menengah Atas sangat mengharapakan program ini cepat terealisasi di sekolahnya masing-masing. Saya juga mau siswa-siswi di sekolah lain juga dapat merasakan makan gratis seperti yang terjadi di tempat saya mengajar. Di sisi lain saya juga mau membantu admin untuk mendapatkan bagaimana respon peserta didik, Kepala Sekolah, para guru dan orangtua tentang Program makan siang gratis ini. Sehingga menjadi bahan pertimbangan admin bersama bapak Presiden untuk mengambil kebijakan dalam menjalankan program makan siang gratis di wilayah ini.” Tutur Hubertus.
Dalam wawancara dengan kepala sekolah dasar YPPK Santo Petrus Ima, Ancelina Atap S.Pd menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar program makan siang gratis Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Bapak Wakil Presiden Gibran Rakabuming dapat berjalan terus.
“ Hari ini menjadi hari yang sangat luar biasa dan menjadi hari yang kita nanti-nantikan. Mengapa saya kata demikian, karena selama ini yang kita alami di sekolah, banyak kita temukan anak-anak merasa lapar. Hal ini yang menyebabkan kurangnya konsentrasi anak untuk belajar. Banyak siswa juga yang tidak hadir ke sekolah karena ikut bersama orangtuanya mencari makan di hutan. Hal ini menjadi kendala besar kami disekolah sehingga proses belajar mengajar tidak berjalan dengan baik”.
Alfonsius Benamen selaku Wali kelas satu dan kelas dua saat dihubungi via telpon seluler menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program ini. Beliau juga menambahkan bahwa program makan siang gratis sangat membantu anak-anak karena dapat membantu meringankan beban ekonomi orangtua serta dapat meningkatkan mutu pendidikan.
“pastinya saya selaku guru memberikan apresiasi atas terselenggaranya simulasi program siang gratis ini di sekolah kami. Program ini kedepannya pasti sangat membantu orangtua anak dalam meringankan beban ekonomi mereka. Saya yakin program ini akan sangat membantu anak anak untuk dapat belajar dengan baik. Dengan demikian mutu pendidikan di sekolah kami dapat meningkat. Saya berharap agar program ini dapat berjalan terus.” Tegas Alfons.
Pada kesempatan yang sama Ancelina Atap, S.Pd menyampaikan harapannya agar program ini tetap dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Saya harap program makan siang gratis ini terus dilanjutkan dan disesuaikan dengan situasi kami. Mengapa harus dilanjutkan? Karena ada banyak hambatan atau kendala kami para guru di lapangan. Program ini sangat –sangat membantu karena menjawab situasi kami yang ada di lapangan khususnya kami di wilayah pedalaman Papua Selatan. Sekali lagi saya minta dengan sangat hormat kepada presiden Prabowo agar program ini secepatnya dilaksanakan setiap hari.” Tutup Ancelina. Informasi tambahan bahwa simulasi program makan siang gratis ini berjalan dengan aman dan kondusif*(BERTO)
