
(Wakil Sekretaris PGRI MAPPI)
Guru adalah pribadi utama yang menjadi titik penentuan keberhasilan peserta didik dalam melakukan proses penyaluran ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembentukan sifat dan perilaku. Guru secara profesional dituntut memiliki persyaratan – persyaratan dasar, seperti memiliki kualifikasi profesi yang memadai, memliki kompetensi keilmuan sesuai materi yang diampuhnya, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak didik, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, memiliki etos kerja dan komitmen yang tinggi terhadap profesinya. Dari hal di atas guru diharapkan tidak hanya tampil sebagai pengajar di depan kelas saja, tetapi juga sebagai pelatih, pembimbing dan manager belajar (Dhofir, 2018).
Gambaran umum Pendidikan di Kabupaten Mappi
Menurut kesaksian Ibu Erna Thapary, salah satu Asseror Sekolah di Kabupaten Mappi menerangkan bahwa masih banyak sekolah yang harus dilakukan pembenahan dari segala aspek.
“. Dan untuk diketahui Bapak Ibu, kami Asesor baru pulang akreditasi di Sekolah- Sekolah yang terdiri dari 46 Sekolah di Kabupaten Mappi. Sangat miris Bapak /ibu di mana kepala sekolah tidak berada di tempat tugas dan itu berbulan bulan bahkan Kepsek ada tapi tidak pernah ke sekolah sehingga kami asesor sampai di kampung, baru kepseknya dipanggil ke sekolah untuk kami wawancara dan untuk diketahui Bapak/ibu ada juga sekolah yang sampai hari ini belum beroperasional dalam proses pembelajaran. Sebenarnya siapa yang salah? Guru, kepsek atau siapa? Dana BOS habis tidak tau kemana. Guru yang setia menjalankan tugas kasihan sekali lihatnya. Administrasi nol padahal kepsek adalah Manajer yang harus paham administrasi Untuk Bapak ibu ketahui bahwa kepsek bukan lagi tugas tambahan melainkan seorang Manajer. Jadi maju mundurnya sekolah ada dalam tangan kepsek. Jadi kepsek amburadul sekolah pun akan amburadul. Mohon maaf kalau saya menyampaikan hal ini.”
Berdasarkan pengalaman Ibu di atas mau menunjukan bahwa pendidikan di kabupaten Mappi sedang dalam keadaan tidak baik baik saja. Perlu adanya pembenahan dari segala aspek baik dari sisi sarana prasarana maupun kedisiplinan para guru dan kepala sekolah. Selain pengalaman Ibu Erna tersebut ada juga fakta-fakta unik dan menarik yang ditemukan dalam grup WhatsApp Kebangkitan PGRI Mappi. Dalam diskusi grup ditemukan berbagai informasi yang secara singkat dirumuskan sebagai berikut:
Pertama, masih banyak guru yang tidak melaksankan tugas tetapi gajinya lancar. Kedua, masih banyak kepala sekolah yang tidak berada di tempat tugas. Ketiga, masih banyak sekolah yang memiliki kekurangan guru. Keempat, masih kurangnya sarana dan prasarana sekolah.
Dari fakta-fakta yang diangkat ini, maka dapat dipastikan bahwa masih banyak fasilitas-fasilitas pendidikan yang belum terpenuhi dan banyak guru belum professional dalam menjalankan tugas dan kewajiban di lapangan secara baik, benar, dan tepat.
Apa Peran PGRI Kabupaten Mappi ?
PGRI kabupaten Mappi dibentuk dan disahkan oleh pengurus PGRI Provinsi Papua Pada tanggal 15 Agustus 2024. Dalam pergumulan dunia pendidikan, PGRI Mappi diharapkan menjadi mitra kerja yang baik dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mappi untuk melakukan pembenahan demi pendidikan yang lebih baik. PGRI mengambil bagian bersama pemerintah daerah untuk melakukan tugas-tugas sebagai berikut:
Pertaman sebagai Jembatan informasi. Sebagai organisasi yang bermitra dengan pemerintah daerah, PGRI Kabupaten Mappi menjadi alat pertukaran informasi baik dari guru, masyarakat kepada pemerintah daerah dan atau sebaliknya. Informasi tersebut akan dikaji secara mendalam untuk dijadikan sebagai pengambilan kebijakan demi kemajuan dalam dunia pendidikan.
Kedua, Wadah Advokasi hukum dan Penegakkan kode Guru. Sebagai organisasi profesi guru, PGRI Kabupaten Mappi membentuk dua alat kelengkapan organisasi yaitu Lembaga Konsultasi Bantuan hukum (LKBH) untuk menangani persoalan hukum guru dan Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) yang menangani persooalan kode etik guru.
Ketiga, Pengembangan Profesionalisme Guru. Pembangunan pendidikan yang berkualitas memerlukan guru-guru yang profesional dan berkualitas. PGRI kabupaten Mappi terus membangun komunikasi dengan PGRI Provinsi Papua dan PGRI Pusat dalam upaya mengembangkan profesionalisme guru melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, seminar, dan workshop. Dengan adanya program-program pengembangan profesionalisme yang diselenggarakan oleh PGRI di tingkat kabupaten/kota, guru-guru dapat terus meningkatkan kompetensi dan keterampilan mereka dalam mengajar. Hal ini akan berdampak positif pada kualitas pendidikan yang diselenggarakan di tingkat distrik maupun wilayah perkampungan.
Keempat, Mendorong Inovasi Pendidikan. PGRI Kabupaten Mappi juga memiliki peran dalam mendorong inovasi pendidikan di tingkat distrik. Melalui forum diskusi dan pertemuan, PGRI dapat menjadi wadah bagi para guru untuk berbagi ide dan pengalaman dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, PGRI juga dapat menjadi agen perubahan dalam mendorong implementasi teknologi pendidikan dan pendekatan pembelajaran yang inovatif di berbagai sekolah di kabupaten/kota.
Kelima, Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendidikan. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah dan pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat. PGRI kabupaten Mappi dapat berperan dalam memfasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pembangunan pendidikan di tingkat distrik. Melalui program-program seperti pembinaan orang tua siswa, kampanye literasi, dan kegiatan sosial lainnya, PGRI dapat membantu membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan peran mereka dalam mendukung proses pendidikan di lingkungan mereka masing-masing.
Keenam, Kolaborasi dengan Pihak-Pihak Terkait. Pembangunan pendidikan yang berhasil memerlukan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat. PGRI memiliki peran penting dalam memfasilitasi kolaborasi antara berbagai pihak terkait dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat kabupaten Mappi. Dengan menjadi penghubung antara berbagai stakeholders, PGRI Mappi dapat memastikan bahwa upaya pembangunan pendidikan dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Dalam kesimpulan, peran PGRI Mappi dalam pembangunan pendidikan ditingkat Kabupaten Kota, Distrik dan Kampung sangatlah penting. Melalui representasi dan advokasi Profesi Guru, penegakan kode etik, pengembangan profesionalisme Guru, mendorong inovasi pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, PGRI Kabupaten Mappi dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Kanis Usfinit
Mntap
PGRI MAPPI
TETAP SEMANGAT
Putera Kenari
Mantappp, tulisan yang mendidik. Terus berkarya pk Berto. PGRI Mappi tetap jaya👍📚
PGRI MAPPI
Terima Kasih SMA Citak Mitak…. tetap SemANGAT