PGRIMAPPI.ORG – Merauke, 20 Juni 2025 — Konferensi perdana Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Papua Selatan resmi dimulai hari ini, Jumat, 20 Juni 2025. Bertempat di ruang pertemuan lantai dua Hotel Sunny Day Inn, Merauke, konferensi hari pertama diwarnai dengan diskusi mendalam mengenai arah dan masa depan kepengurusan PGRI Papua Selatan.

Acara ini dihadiri oleh para pengurus besar PGRI, perwakilan PGRI Provinsi Papua, serta delegasi dari empat kabupaten: Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digoel, dan Kabupaten Merauke. Konferensi ini menjadi momentum penting dalam merumuskan pondasi kelembagaan PGRI di provinsi hasil pemekaran tersebut.
Ketua PGRI Kabupaten Mappi, Dra. Maria Goreti Letsoin, M.Pd, menekankan pentingnya konferensi ini sebagai forum perencanaan strategis yang berlandaskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. “Jika ada ruang untuk kebijakan, mari kita bijaki bersama, namun tetap dalam koridor aturan,” tegas Letsoin dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Letsoin menanggapi secara kritis pelantikan sepihak Pengurus PGRI Provinsi Papua Selatan dari kubu Haji Teguh Sumarno yang terjadi dua hari sebelumnya, pada 18 Juni 2025. Ia menegaskan bahwa dinamika tersebut tidak bisa dianggap remeh. “PGRI adalah organisasi profesi yang melahirkan profesi. Maka, menjadi teladan adalah keniscayaan. Mereka yang telah masuk dalam struktur kepengurusan harus mampu menunjukkan sikap yang jelas dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa sikap organisasi harus berpegang teguh pada legitimasi kepemimpinan. “Bagi saya, Ketua Umum PGRI Pusat yang sah adalah Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. Ini harus ditegaskan agar tidak terjadi kebingungan di tubuh organisasi,” tambah Letsoin yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mappi.
Dalam suasana konferensi yang berlangsung hangat namun penuh semangat, Letsoin juga mengingatkan pentingnya integritas dan koordinasi. Ia menyarankan agar pengurus terpilih nantinya dapat menetap di ibu kota provinsi untuk memastikan kelancaran jalannya roda organisasi. “PGRI Papua Selatan harus dinamis, tertata, dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Konferensi PGRI Papua Selatan masih akan berlanjut pada hari kedua, Sabtu, 21 Juni 2025, dengan agenda utama pembentukan kepengurusan definitif dan perumusan program kerja jangka pendek dan menengah serta pelantikan pengurus provinsi PGRI Papua Selatan. (Tim-Red)