PGRIMAPPI.ORG – Bivo, 27 Mei 2025 – Sejak satu bulan terakhir, siswa-siswa kelas 5 SD Negeri Bivo Distrik Passue Bawah giat mengerjakan kerajinan anyaman Noken dalam program kewirausahaan sekolah. Dengan sentuhan budaya lokal yang penuh makna, kegiatan ini tidak hanya menjaga nilai-nilai tradisi, tetapi juga menjadi jalan awal bagi anak-anak pedalaman untuk mengenal dunia usaha dan kemandirian ekonomi.
Pengerjaan proyek anyaman ini dilakukan secara terstruktur, dengan pendampingan langsung dari guru dan pengelola kegiatan. Setiap minggu, dilakukan follow up terhadap setiap anggota kelompok untuk memastikan langkah-langkah kerja yang telah disepakati berjalan sesuai rencana.

“Anak-anak menunjukkan semangat luar biasa. Mereka saling bantu, saling belajar. Ini bukan sekadar membuat Noken, tapi menanamkan rasa percaya diri dan tanggung jawab,” ujar Philip Marpaung, guru pendamping yang turut membimbing proses anyaman sejak awal.
Program ini menjadi bagian tak terpisahkan dalam kegiatan belajar siswa. Selain melatih keterampilan tangan, para siswa juga diperkenalkan pada dasar-dasar kewirausahaan, seperti menghitung biaya produksi, menentukan harga jual, dan menceritakan nilai budaya di balik setiap hasil karya mereka.

Kepala Sekolah SD Negeri Bivo, Bapak Yohanis Yanaghai Ebo, menyampaikan bahwa inisiatif ini menjadi langkah penting untuk membekali anak-anak dengan kemampuan hidup di masa depan. “Kami ingin anak-anak punya bekal lebih dari sekadar pelajaran di kelas. Mereka harus tahu bahwa budaya bisa jadi sumber nilai ekonomi dan kebanggaan,” tegasnya.
Setiap satu minggu sekali, tim sekolah memastikan proyek berjalan sesuai waktu dan kualitas yang ditargetkan. Dalam prosesnya, yang paling menonjol adalah semangat solidaritas siswa di tengah segala keterbatasan. Mereka tidak hanya menciptakan kerajinan, tetapi juga menciptakan peluang dan harapan.

“Tidak ada gading yang tak retak. Sebaik apapun upaya, akan selalu ada tantangan dan kekurangan. Namun selama masih ada semangat untuk berjuang dan belajar, keberhasilan hanyalah soal waktu. Anak-anak SD Negeri Bivo telah membuktikan bahwa dari pedalaman, harapan dan masa depan bisa ditenun seperti anyaman Noke yang kuat, indah, dan penuh makna. Tutup Yohanis. (*BP)